Apa itu Coaching: Pengertian Standar Global dari ICF
Coaching di Indonesia sering disalahpahami sebagai metode pengajaran atau pelatihan konvensional. Padahal, coaching merupakan kemitraan strategis untuk mengoptimalkan potensi individu. Seperti dalam olahraga, coach berkolaborasi dengan atlet untuk mencapai target dalam waktu tertentu.
Coach dan atlet bekerja sama memperbaiki kelemahan, menyusun strategi, serta mengatasi hambatan mental. Konsep ini diterapkan di dunia leadership dan bisnis untuk memaksimalkan kinerja organisasi. Fokus utamanya adalah optimalisasi sumber daya manusia.
Definisi Coaching menurut ICF
International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai kemitraan proses kreatif untuk memaksimalkan potensi personal dan profesional. Berbeda dengan training satu arah, coaching menekankan dialog eksploratif dua arah. Dialog ini menggali ide dan memperkuat keyakinan klien untuk bertindak optimal.
Coach dan klien menyepakati tujuan, jangka waktu, serta area pengembangan yang diprioritaskan. Mereka berkolaborasi memperbaiki kekurangan dan memanfaatkan kekuatan existing. Proses ini juga membangun mindset baru untuk pencapaian tujuan.
Baca juga: Program Sertifikasi Coaching Standar Internasional dari ICF
Dampak Coaching di Organisasi
Studi ICF tahun 2012 menunjukkan ROI coaching mencapai 7 kali lipat investasi perusahaan. Banyak organisasi mendorong manajer menerapkan coaching untuk meningkatkan performance. Hasilnya, tercipta engagement dan hubungan antar individu yang lebih baik.
Fakta ini membuat banyak perusahaan mendorong manajernya untuk menerapkan coaching dengan harapan terjadinya peningkatan kinerja (performance) sekaligus juga terciptanya hubungan antar individu (engagement) yang lebih baik.
Baca juga: Menjadi Leader as Coach di Organisasi
Pengalaman dengan klien kami pun menunjukkan tren yang sama. Para manajer yang menerapkan coaching terbukti mampu memperkuat kerjasama tim, meningkatkan efisiensi kerja dan mempercepat pencapaian target perusahaan.
