Peran Training dalam Mempercepat Karir
Perubahan di dunia kerja saat ini tidak hanya cepat tetapi eksponensial. Otomatisasi, AI, dan sistem kerja hybrid telah mentransformasi banyak peran di organisasi, bahkan yang selama ini dianggap stabil.
Dalam situasi ini, talenta yang mampu melakukan reskilling dan upskilling secara aktif adalah mereka yang tidak hanya bertahan, tapi memimpin perubahan. Dan disinilah peran training karyawan tidak lagi bisa dianggap sekadar kegiatan administratif, melainkan sebagai sebuah strategi organisasi.
Training Bukan Sekedar Kewajiban Melainkan Akselerator Karir
Masih banyak organisasi menjalankan pelatihan karena tuntutan compliance, bukan karena desain strategis. Padahal, training yang dirancang dengan baik dapat menjadi pengungkit karir sekaligus akselerator performa organisasi.
Menurut LinkedIn Workplace Learning Report 2024, 75% profesional percaya bahwa kemampuan untuk terus belajar merupakan pendorong utama karier. Di sisi lain, perusahaan yang memberikan ruang belajar terbukti memiliki tingkat engagement dan retensi karyawan yang lebih tinggi.
Pertanyaannya bukan lagi: “Berapa banyak pelatihan yang dilakukan?” Melainkan:
“Apakah pelatihan yang diberikan mempercepat kontribusi nyata di tempat kerja?”
Fokus Pelatihan: Human Skills + Kapabilitas Teknologi
Tren pelatihan masa depan menunjukkan pergeseran fokus:
- Human skills seperti berpikir kritis, komunikasi, dan kepemimpinan kini menjadi prioritas utama.
- Digital skills seperti pemahaman AI, analitik data, dan integrasi teknologi menjadi kompetensi dasar di hampir semua peran.
Organisasi yang ingin relevan harus menyusun program pengembangan yang mengintegrasikan dua sisi ini: sisi manusiawi dan digital. Pelatihan tidak bisa lagi berdiri sendiri—ia harus melekat pada konteks bisnis dan kebutuhan peran.
Upskilling Adalah Kepemilikan Pribadi dan Organisasi
Jika dulu pelatihan dianggap tanggung jawab perusahaan, kini banyak profesional menyadari bahwa upskilling adalah investasi pribadi. Mengikuti training, workshop, atau sertifikasi bukan sekadar menambah CV, tapi memperluas peluang karir dan meningkatkan daya tawar di pasar kerja.
Setiap sesi pelatihan, sekecil apa pun, memberi ruang untuk belajar dari pengalaman baru, berjejaring, dan melihat peluang karir yang sebelumnya tak terpikirkan.
Sudahkah Kita Membangun Ekosistem Belajar?
Tahun ini, mungkin pertanyaan terpenting bukan lagi “Berapa banyak karyawan yang kita miliki?” melainkan:
“Seberapa banyak yang siap menghadapi tantangan baru?”
Training bukan hanya tentang menambah pengetahuan, tetapi menciptakan ketahanan dan kesiapan masa depan.
